Dr. Hari Wujoso, SpF
Pada kasus-kasus dengan Asfiksia
Pemeriksaan luar didapatkan tanda :
- Sianosis (sianin : ungu)
Pada Conjunctiva palpebra, mukosa buccal, muka, palung kuku, gland penis, labia minora, vagina, portio. - Bintik perdarahan (titik tengah satu, tidak berdiameter)
Karena pecahnya kapiler. Terdapat pada pleura, perikardium, duramater, omentum. - Bercak perdarahan (Spotting)
Terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar (prekapiler).
Pada kasus pencekikan terjadi peningkatan pembuluh darah balik (vena juguaris) - BAB
Feses pada korban yang telah terjadi pembusukan, dapat keluar lewat anus karena terdorong oleh gas-gas hasil pembusukan.
Pada kasus-kasus dengan asfiksia berat, oksigenasi otak kurang/ sangat kurang sehingga terjadi inkoordinasi otak dan sistem syaraf pusat, dapat terjadi fase konvulsi yang menyebabkan inkoordinasi otot lurik dan polos, hal ini lah yang menyebabkan BAB keluar sesaat sebelum kematian korban. - BAK
Patofosiologi hampir sama dengan proses pada BAB. - Sperma dan cairan mani (vesica seminalis)
Patofosiologi hampir sama dengan proses pada BAB. - Mutah (vomitus).
- Edema
- Memar
- Secara mikroskopis, terdapat sel-sel radang sekitar luka.
Pemeriksaan PA
Pada kasus kecelakaan (ex: lalu lintas) yang dimungkinkan terjadi fraktur tulang dada, perlu diwaspadai kemungkinan "ruptur organ dalam" atau terjadi rembesan darah yang berakibat syok hipovolemik.
Ditandai dg distended abdomen
Pesan Dr. Hari Wujoso:
Karena hidup didunia itu serba tidak pasti
maka persiapkan sesuatu yang pasti "hari kemudian"
yang dijanjikan Nya.
yang pasti.
Thanks to you dr.
God bless u. Amin.
No comments:
Post a Comment