bismillah.
Sindrom ekstrapiramidal memiliki gejala :
1. distonia akut
2. parkinsonism
3. akathisia
4. diskinesia tardif.
jaras ekstrapiramidal dan piramida adl jalur dimana sinyal motorik dikirim dari otak ke neuron motorik efferen, yg langsung mempersyarafi otot utk menghasilkan gerakan.
gangguan pd bagian tersebut dpt menyebabkan timbulny gerakan tidak terkontrol, yg berisiko mengganggu aktifitas.
tatalaksana :
tujuan terapi adl untuk memperbaiki gerakan yg tidak disadari, memperbaiki postur abnormal,
mengurangi sakit, mencegah kontraktur dan meningkatkan fungsi dan kualitas hidup secara
keseluruhan.
Jika pasien mengalamai onset akut EPS, terutama -distonia-. Maka perlu menilai apakah intervensi
jalan napas darurat diperlukan. Karena reaksi distonik laring dan faring dpt meningkatkan risiko henti nafas.
Reaksi distonik jarang mengancam jiwa, dan penggunaan agen penyebab harus segera dihentikan, serta mengelola rasa sakit - jika ada -. Pemberian agen muskarinik ( trihexyphenidyl THP, benztropin ) atau antihistamin diphenhidramin dpt meredakan distonia dalam beberapa menit.
THP dapat dimulai dg dosis 1 mg setiap hari dan ditingkatkan 1 mg setiap 3 - 5 hari.
Prognosis
pada sindrom akut EPS biasany akan mengalami perbaikan dg intervensi farmakologis. Pengobatan dg antikolinergik memiliki hasil yang cukup efektif.
setidakny ini utk tatalaksana awal.
utk pembahasan detil EPS sering dikaitkan dg pengobatan anti-psikotik.
lebih detil disini sumber rujukannya.
No comments:
Post a Comment