Monday

Review Eperison drug

bismillah.


Eperison Hcl

Katergori - Muscle Relaxant

Eperison bekerja dg cara melemaskan otot rangka, mengurangi kekuatan kontraksi otot, 

dan otot polos pembuluh darah. Obat ini jg berguna meningkatkan sirkulasi darah dan

menekan refleks nyeri. 

Dg begitu, rasa sakit dan tegang otot bs berkurang.


Perhatian penggunaan Obat ini :

1. Tdk mengemudikan kendaraan / beraktivitas yg membutuhkan kewaspadaan.

    efek samping : lemas, kantuk, pusing.

2. Perhatian utk pemberian pd anak-anak.


Dosis utk mengatasi Spasme otot :

Pada orang dewasa Eperison hcl 50 mg, 3x1 tab.  


Saturday

Review Obat - Trilac

bismillah


Trilac inj 10mg/cc

Trilac - Triamcinolon Acetonida |  Jenis Anti-inflamasi Steroid sintetik.

berbicara obat - mari bicara efek samping dlu.

efek yg mungkin timbul pd penggunaan obat ini :

1. efek musculoskeletal 

        otot lemah, kehilangan massa otot, osteoporosis, patah tulang.

2. gangguan cairan dan elektrolit

        terjadi retensi cairan dan hipokalemia (Serum K+ turun )

3. luka pd saluran cerna

4. pada Kulit - penyembuhan luka yg lama, kulit tipis, keringat berlebih.

5. kejang dan edema


penggunaan jangka panjang dpt mensupresi kelenjar adrenal dan Chusing syndrome .

pemakaian dosis tinggi dpt menyebabkan :

1. perubahan lemak tubuh, terutama wajah, leher, punggung, pinggang.

2. masalah mestruasi

3. impotensi

4. disfungsi ereksi.


- kontraindikasi hampir sama dg preparat Steroid yg lainnya -


Used wisely


Atropinisasi - Intoksikasi Organofosfat

 bismillah.


Atropinisasi

Case Study.


Tn. Agus Kusdijanto/51 th

Pasien datang dengan keluhan mual, muntah-muntah sejak kurang lebih jam 1. keluhan sejak siang dan dirasa makin memberat. sebelumnya pasien sempat penyemprotkan racun rumput di sawah, sempat mencampur rancun dg tangan tanpa pelindung. saat masuk RS badan terasa lemes, kepala pusing.

RPD: Riw HT (+) tidak terkontrol, Riw Asma (+)

RPO: -

Riw. Alergi: -


Ku: Cukup

GCS: 456   TD: 117/76

N: 59 x/mnt  RR: 22

S: 36,6  SpO2: 98% room air


K/L: a/i/c/d:-/-/-/- pupil (5mm, 5mm)

Tho: simetris

Cor: S1S2 tunggal

Pulmo: ves+/+ rh-/- wh-/-

Abd: BU(+)N, timpani, soepl, nyeri tekan epigastrium (+)

Ext: akral hangat+/+


Pemeriksaan penunjang :

DL terlampir

GDA : 136 mg/dL


Dx sementara : Intoksikasi insektisida


Terapi sementara :

Inf. PZ 1000 cc/hr

Inj. Ranitidin 2x1 amp

Inj Ondancentron 2x 4 mg


bahasan : 

selama pengawan di UGD hingga diruang HCU (4 jam di RS) tanda gejala yg muncul adl

bradikardia dan hipotensi. pusing masih dirasakan. pasien dilaporkan sempat tidak menyadari saat melepas cateter urinnya. 

Dalam observasi berkala. keluhan yg dominan masih bradikardia dan hipotensi.

terapi agresif Sulfas atropin 2 mg ( 8 ampul ) diberikan dg pola tertentu

in practical diberikan 10 menit - 15 menit - 30 menit - 45 menit - 1 jam  dst hingga 24 jam.

[ dr. Anggraini SpPD sempat maintain dg 1 mg (4 amp SA) ]


- Tinjauan Ilmiah -

Gejala keracunan organofosfat akan muncul dlm waktu 6 - 12 jam setelah pajanan.

First don't forget safe A, B, C - these is primary.

Atropin adl salah satu agen anti-muskarinik.
Atropin akan melawan 3 efek muscarinik berlebih yakni bradikardia, bronchospasm, dan bronchorea.

gejala yg timbul pd Intoksikasi Organofosfat diantarany :

1. Overstimulasi Muscarinik :  bradikardia, hipotensi, vomiting, bronchospasm, diarhea,
    hipersalivasi.

    Overstimulasi Nicotinic saraf perifer : agitasi, midriasis, berkeringat & takikardia.

    Overstimulasi Nicotinic neuromuscular junction : kelemahan otot, paralise, fasiculasi.


SA (Atropin) iv diberikan secara infus dg dosis 0,02 - 0,08 mg/kg per jam  atau  70 mg/kg infus selama  30 menit atau dosis intermitten 2 mg ( 8 ampul ) tiap 15 menit sampai hipersekresi terkendali.  Efek takikardia dihindari dg pemberian diltiazem atau propanolol.  

     

    In case : pd kasus BB 64 kg.

    jika menggunakan Rumus  dosis/BB secara infus, maka butuh 1,2 mg - 1,6 mg / jam. 

    semisal diberikan dlm syrnge pump : 50 cc => total dosis SA adl 

    [ 0,25 mg/cc x 50 cc = 12,5 mg ] -fix-

    jika dijalankan  1,2 mg/ jam  ~ rate 5cc/jam 

    sehingga hbis dalam 10 jam.  


bahan baca :

1. ada disini dan disini

Sunday

Pengkajian DHF Grade 3

bismillah. 

DPJP : dr Taufik SpA. 


An daffa putra/ 7,5 tahun / 15 kg / umum 


Pasien datang dg keluhan panas sejak 5 hari yg lalu. Panas hari ke 1-3 panas tinggi. Panas tdk turun dengan obat. 

Mulai hari ke 4 anak sudah tidak panas. Badan cenderung dingin spt air es. Anaknya lemas dan cenderung tidur terus. 

Mual muntah. Sehari kurang dr 5x. Tdk lama setelah makan minum. Kurang dr 1/4 gelas aqua. 

Bab cair sehari 1x. Tdk ada ampas/lendir/ darah. 

Tdk ada bapil

Bak jarang

Tdk ada perdarahan aktif 


Rpd: - 

Rpo: dr umum 

Alergi: - 


Gcs: 346 

Nadi 144 lemah

Rr 40x/ mnt

Spo2 97% air room 


Kepala: dbn 

Leher dbn

Tnorax: ves +/+, sonor, rh -/-, wh-/-

Abd: supel, Bu+n, tympani, nyeri tekan -

Eks: akral dingin , crt lbh dr 2 dtk


Lab Hb 17 Hct 53 L 15.800 Tr 27.000


Dx: OF hari ke-5 dd DHF grade 3 


Tx: 

RingAs 200 cc (dlm 30 menit)  --  guyur 15 cc/kgBB 

105 cc/jam (6 jam)  -- 7 cc/kgBB/jam 

75 cc/ jam(jam)    -- 5 cc/kgBB/jam

45cc/jam(jam)      -- 3 cc/kgBB/jam


maitananance :

1250 cc/24 jam    (holiday segar 100cc/kg + 50cc/kg )    

Ceftri iv 2x1/2 vial

Santa iv 3x150 mg

Radin iv 2x 15 mg

ODR iv 3x 3 mg

ORAL

Pribiokid 2x1

Syr zink 1xcth1

CXR dibacakan

Diet BH/kaldu

Oralit 3/4 cangkir/x bab


perhatikan betul tatalaksana cairannya.

karena ini sangat menentukan.

Wednesday

EPS [ Ekstrapiramidal Syndrome ]

bismillah.


Sindrom ekstrapiramidal memiliki gejala :

1. distonia akut

2. parkinsonism

3. akathisia

4. diskinesia tardif.


jaras ekstrapiramidal dan piramida adl jalur dimana sinyal motorik dikirim dari otak ke neuron motorik efferen, yg langsung mempersyarafi otot utk menghasilkan gerakan. 

gangguan pd bagian tersebut dpt menyebabkan timbulny gerakan tidak terkontrol, yg berisiko mengganggu aktifitas. 



tatalaksana :

tujuan terapi adl untuk memperbaiki gerakan yg tidak disadari, memperbaiki postur abnormal,

mengurangi sakit, mencegah kontraktur dan meningkatkan fungsi dan kualitas hidup secara 

keseluruhan.


Jika pasien mengalamai onset akut EPS, terutama -distonia-.  Maka perlu menilai apakah intervensi 

jalan napas darurat diperlukan. Karena reaksi distonik laring dan faring dpt meningkatkan risiko henti nafas. 

Reaksi distonik jarang mengancam jiwa, dan penggunaan agen penyebab harus segera dihentikan, serta mengelola rasa sakit - jika ada -. Pemberian agen muskarinik ( trihexyphenidyl THP, benztropin ) atau antihistamin diphenhidramin dpt meredakan distonia dalam beberapa menit.

THP dapat dimulai dg dosis 1 mg setiap hari dan ditingkatkan 1 mg setiap 3 - 5 hari.


Prognosis

pada sindrom akut EPS biasany akan mengalami perbaikan dg intervensi farmakologis. Pengobatan dg antikolinergik memiliki hasil yang cukup efektif.

setidakny ini utk tatalaksana awal.


utk pembahasan detil EPS sering dikaitkan dg pengobatan anti-psikotik.

lebih detil disini sumber rujukannya.

Friday

Status asmatikus

bismillah. 

Spertinya kali ke-2 mendapatkan kasus status asmatikus

betul-betul mengancam jiwa! 


Pasien baru ICU


DPJP : dr. Iqbal spP raber spJP


Ny fitria/ 27 th dg keluhan sesak sejak kmarin sore. Sdh sempat di beri nebu combivent blm membaik. Riw asma lebih 5 th. Riw pengobatan sblumny : teosal. Blm membaik

Diuap 2x


KU gelisah 

GCS E4M4V2 Tensi 116/98 N 144 S 36,5 Rr 35 sat 97%


Kpala dbn

Trx pulmo wz(+/+), ronkhi halus (+/+), Retraksi dada (+/+)

Abd dbn

Ext dbn


Dx: status asmatikus

Tx:

Inf pz + drip aminofilin 3x 1

O2 NRBN 10 pm

Nebu salbutamol + pulmicort + Pz  3x1 

Inj cefotaksim 3x1 gr iv

Inj Nairet 4x ½ amp sc

Inj dexametason 3x1 

Inj ranitidin 2x1 iv

Inj diphenhidramin 2x1

Ambroxol 3x1 tab

Tuesday

Lost Case!

bismillah.


Melakukan Evaluasi melakukan Perbaikan.

evaluasi kasus KLL kemarin.

banyak hal yg harus diperbaiki.


1. Keilmuan.

    mulai hari ini, sebelum jaga malam. entah sehari sebelumnya 

    atau beberapa jam sebelum jaga, #murojaah keilmuan.

    seberapa mampu qta menghafal, 

    klo tidak di ulang-ulang dan dibiasakan.

    ATLS q perlu diulang diingat lagi. sdh cukup terkikis di memory.

2. Koordinasi Team.

    jika aq belajar, setidakny sdh ada frame / skema bekerja pd kondisi

    tersebut.

    masukan2 seperti logroll ? atau Cervival collar pun luput dari instruksi.

3. Sense emergency di aktifkan kembali.

    sudah lama tertidur nampakny. UGD. Gawat Darurat.

    

3 dulu utk perbaikan. sederhana. dilakukan dlu.


Evaluasi Objektif.

1. Sedari awal. Sebelum pasien turun dari ambulan hendakny dipasang Cervical Collar.

2. Lakukan penapisan Triage P1, P2, P3. Untuk kasus berat. Pindahkan pasien ke P1.

3. Melakukan Primary Survay (ABC) dan Secondary Survey (DE)

    Mengkondisian pasien terkait Pasang O2 nasalBidai ada disini

4. Menganalisa kronologi kejadian. Menghidupkan sense emergecy. 

    1 pertanyaan. Apakah sesederhana itu kasusnya ?

    atau mungkin ada keterlibatan organ luar dan dalam.

    ( 1 point yang akan mentriger pemikiran dan analisa lebih jaug ).

    ataukah mungkin ada perdarahan yg tak tampak.

    atau lebih berbahaya lagi, on going bleeding yg tak terdeteksi.

5. Melakukan Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik ( Head to Toe Runtut )

6. Lalu berlanjut pada tatalaksana umum.

    pasang infus, pasang oksigen, masuk obat-obatan.

    3 hal yang umum diberikan utk awal trauma :

    1. Analgetik

    2. Antibiotik profilaksis 

    3. Ranitidin (H2 blocker)    

    Lab DL, OT/PT, BUN/Sc Cito!

    evaluasi Hb, Leukosit, OT/PT, BUN/ Sc.

    adakah penurunan Hb yg mengindikasikan on going bleeding.

    leukositosis yg mengindikasikan respon kekebalan yg meningkat karena

    bacterial infeksi non-spesifik.

    Jika ada peningkatan serum OT/PT maupun BUN/Cr mengindikasikan 

    trauma pada Organ dlm tersebut.

7. Melanjutkan dg pemeriksaan penunjang yg dilakukan.

    Pemeriksaan yg dipilih berdasarkan analisa kronologi kejadian.

    Jika memungkinkan Cidera Kepala / head Injury => plan kan CT Scan.

    Jika dimungkinkan benturan pada Tulang dada, Panggul maka lakukan  

    pemeriksaan Radiologi Rontgen pada bagian tubuh tersebut. 

    Jika ada kecurigaan lakukan USG FAST.

8. Rawat pasien dengan potensi-potensi Ongoing Bleeding, diruang perawatan ICU.


Do better for the Next Time.


 

Thursday

Study Case Anak

 bismillah.


#Status Epileptikus.


Semalam jaga mendapatkan kasus An. R / 1,5 th / BB 10kg

keluhan batuk 3 hari diikut demam. Telah diperiksan ke puskesmas,

1x minum obat. merasa tidak membaik, klg memeriksaan ke RS DKT.

saat datang demam tinggi, lalu diikuti kejang. kejang kurang lebih 5 menit.

Setelah digali, ternyata dirumah pun sempat kaku, lalu tidak sadarkan diri

selama 5 menit.


terapi emergency:

pasang infus D51/4Ns 10 tpm

pasang O2 nasal 1 lpm

diberikan Diazepam 2 mg iv pertama  => kejang belum berhenti.

dievaluasi 2 menit.  

diberikan lagi Diazepam ke 2 dosis 2 mg  => kejang jg blm berhenti.


tlf dr.Bayu SpA 

Diagnosis ditegakkan dg Status epileptikus


Terapi DPJP  - advis terapi:

rawat ICU untuk monitoring lanjutan.

diberikan loading dose Sibital 200 mg (1 amp ) iv pelan => kejang berangsur teratasi.

dilanjutakan dg pemberian maintenance Sibital 2 x 25 mg iv.

Antrain 3x 125 mg selang seling Pct 3x 125mg iv

Ranitidin 2x 12,5mg iv

Ceftriaxone 2x 500mg iv

Dexametason 3 x 1,25mg iv


pantauan pagi ini bayi masih demam, namun tidak kejang.


prinsipnya : potong siklus kejang dan berikan tatalaksana definitif.






 


Saturday

Case epilepsi

bismillah.


Case pasien dg riwayat epilepsi.

pasien mengatakan tiba-tiba kejang seluruh tubuh dan sempat

tidak sadarkan diri.


pasien mendapatkan obat rutin:

1. Fenitoin tab 3x100mg

2. Asam folat 2x1 tab

3. Neurobion 2x1 tab


sempat rutin minum obat dan bosan konsumsi.

lalu berhenti 1/2 tahun. lalu lanjut konsumsi obat lagi.


ya begitu epilepsi. gangguan di sistem syaraf pusat. 

harus di maintenance hingga 1 tahun bebas kejang. 


Monday

Psoriasis Guttate

bismillah


Psoriasis guttate.




psoriasis guttate adl penyakit kulit yg menyebabkan lesi merah dan bersisik.
meskipun bs mengenai siapapun, namun lebih sering pada anak-anak.

faktor-faktor eksternal yg memengaruhi timbulny gejala :
1. infeksi kronis
2. merokok
3. defisiensi vitamin D
4. penyakit seperti remathoid artritis.
5. konsumsi alkohol
6. obesitas
7. perubahan hormonal
8. stress
9. trauma (sunburn, gigitan serangga, luka, dlsb)






Friday

Critical Point - Blood Clotting

 bismillah.


sebagai pengingat. 

Mekanisme pembekuan darah.


jika menggunakan skematik ini,

maka hal yg harus dipastikan, agar mekanisme ini bekerja adl,

1. jumlah trombosit dlm darah harus dlm rentang normal. 

    mempertimbangkan pemberian transfusi TC (Trombocit Concentrate) 

    pemberian TC bs bersifat profilaksis maupun terapeutik.

    profilaksis yakni pd psien yg akan mendapatkan terapi invasif atau pasien

    yg memiliki risiko perdarahan. 

    terapeutik yakni pasien trombositopenia dg perdarahan spontan.

    lebih lanjut ttg trombosit. klik di sini

2. memastikan ion Calsium (serum Ca) dlm rentang normal. 

3. jika kedua diatas normal, maka ada tempat utk terapi pemberian Vitamin K.

    vitamin K injeksi.

    jika ditanya ttg terapi vit K. maka korelasikan dg 'Mekanisme pembekuan darah.'


Review Eperison drug

bismillah. Eperison Hcl Katergori - Muscle Relaxant Eperison bekerja dg cara melemaskan otot rangka, mengurangi kekuatan kontraksi otot,  d...