Wednesday

Agen Anestesia dan obat lainnya

Agen Anestesia dan obat lainnya

Fentanyl 
(Fentanyl dihydrogenum citrate),
Beberapa  zat turunan fentanyl : sufentanil, alfentanil, remifentanil.(katzung, 2002)
Merupakan agen anestesia I.V. dengan sifat induksi dan pemulihan lambat, termasuk analgesik kuat
Antidotum : Nalokson.
Efek samping : kekakuan otot.
penggunaan untuk induksi dan maintenance anestesia
 

Fentanyl - Analgesi kuat
Fentanyl - Opioid

Propofol (Diprivan)
merupakan derivat isopropilfenol, digunakan untuk induksi dan maintenence anestesia umum (General Anestesia). Setelah injeksi I.V. , propofol dengan cepat dihantarkan ke jaringan otak, jantung, hati, dan ginjal, kemudian berlanjut pada otot, kulit, tulang, lemak. Dalam hepar, propofol diubah dalam bentuk metabolit inaktif yang kemudian diekskresikan melalui urin.
Propofol dilaporkan memiliki kerja antiemetik. Propofol juga menimbulkan penurunan tekanan darah sistemik yang kuat selama induksi, terutama melalui penurunan tahanan perifer (katzung, 2002).
Efek samping: agak serius, antara lain : sesak napas (apneu), depresi sistem cardiovaskuler (hipotensi, bradikardia), eksitasi ringan dan tromboflebitis. Setelah compos mentis, dapat timbul mual, muntah dan nyeri kepala.
Dosis : I.V./ infus 2-12 mg/kgBB.
Propofol - Obat mahal
Midazolam (Miloz / Dormicum)

Mula kerjanya cepat, yakni 30 menit dan brtahan hingga 5-7 jam.
Induksi dan pemulihan lambat, untuk anestesia berimbang dan sedasi; kardiovaskuler stabil; amnesia akut.
Antidotum : Flumazenil
Dosis : obat tidur 7,5-15 mg (maleat) a.n.; premedikasi anestesia lokal oral 25 mg 45 menit sebelumnya, i.m. 5 mg (klorida)
Midazolam - Miloz

Furosemide (Lasix)
Diuretik yang bekerja cepat, dalam waktu 2-10 menit setelah pembertian I.V. 0,5-2 mg/kgBB.
Bermanfaat untuk payah jantung kongestif dan edema paru akut. 
Pada edema cerebri pasca trauma yakni untuk menurunkan Tekanan Intra Kranial (T.I.K), dan menyebabkan berkurangnya cairan cerebrospinal (LCS).
Furosemid >< efek ADH.

(sumber: buku anestesiologi dan reanimasi modul dasar untuk pendidikan S1 kedokteran hal:167)
Furosemide (Lasix) - Sediaan dalam 1 amp ..... mg ?

Lidokain
Drug of choice untuk aritmia ventrikuler yang efeknya segera (cepat) dan masa kerjanya pendek (singkat).
Penyuntikan I.V. cepat (bolus) memberikan kadar puncak dalam 10 detik & berlangsung hingga 30 menit.
Dosis maintenance dalam tetes infus 15-50 microgram/kgBB/menit setelah dosis I.V. 1-1,5 mg/kg.
Attention!!
Gejala intoksikasi  SSP tampak berupa penurunan kesadaran (somnolen), gangguan bicara hingga konvulsi.
Gejala pada sirkulasi berupa depresi miockard, penurunan curah jantung dan tekanan darah.

(sumber: buku anestesiologi dan reanimasi modul dasar untuk pendidikan S1 kedokteran hal:166)

Lidocain - 1 amp ... ml .... mg ?
Atropin
Obat parasimpatolitik yang menghambat pengaruh nervus vagus pada SA node (vagolytic).
Dapat meningkatkan denyut nadi pada pasien sinus bradikardia / blok atrio-ventrikuler derajat 1 dan 2.
Dosis dewasa : 0,5 mg I.V. dapat diulangi hingga 2 mg.
Attention!!
pada bayi dan anak mudah mengalami intoksikasi dan overdosis, yang ditandai dengan hipertermia.
Dosis pemberiannya 0,01 mg/kgBB.

(sumber: buku anestesiologi dan reanimasi modul dasar untuk pendidikan S1 kedokteran hal:167)

Atropin - 1amp ... ml.... mg ?
Dopamin
merupakan prekursor katekolamin, pada dosis 2-5 microgram/kgBB/menit bersifat inotropik menaikkan curah jantung disertai sedikit kenaikan tekanan darah dan denyut nadi.
Dopamin dipakai untuk mempertahankan tekanan darah dan perfusi pada syok septik, syok kardiogenik, dan pasca resusitasi jantung.
Besarnya dosis dititrasi dengan mengatur tetesan infus (dalam larutan dextrose 5%) agar tercapai tekanan darah dan produksi urin yang optimal.
Attention!
Dosis lebih tinggi (5-10 microgram /kgBB/menit) menyebabkan takikardia dan mungkin aritmia.
Jika lebih dari 10 microgram/kgBB/menit menyebabkan vasokonstriksi perifer.
Larutan alkalis menurunkan efektifitas dopamin.

(sumber: buku anestesiologi dan reanimasi modul dasar untuk pendidikan S1 kedokteran hal:165)


Dopamin
Dexamethasone
Glukokortikoid yang memiliki efek anti inflamasi dan anti edema yang sangat kuat.
Digunakan untuk mengurangi edema otak pasca trauma dan pasca resusitasi jantung paru (fase dini), untuk mengatasi edema larynx pasca intubasi.
Dosis : 0,2 mg/kgBB I.V. dapat diulang tiap 6 jam
penggunaan kurang dari 1 minggu jarang menyebabkan stress ulcer.

(sumber: buku anestesiologi dan reanimasi modul dasar untuk pendidikan S1 kedokteran hal:167)

Dexamethasone injection


Sunday

Isosorbide Dinitrate

 Terapi Angina Pectoris

Keadaan iskemik jantung pada angina pektoris dapat diberikan terapi dengan vasodilator koroner dan zat yang mengurangi kebutuhan jantung terhadap oksigen.( Beta-blocker dan antagonis kalsium ).
A. Vasodilator koroner , memperlebar arteri koronaria, memperlancar masuknya darah serta oksigen sehingga meringankan beban kerja jantung. Pada serangan akut , terapi utamanya (drug of choice ) adalah Nitrogliserin (sublingual ), dengan kerja cepat dan durasi singkat. Sebagai terapi interval untuk mengurangi frekwensi serangan, dapat digunakan nitrat long-acting (Isosorbide-nitrat) , antagonis kalsium (diltiazem, verapamil), dipiridamol.
B. Beta-blocker (penghemat konsumsi oksigen oleh jantung) yakni memperlambat pompa-kerja jantung (bradikardia,  efek kronotrop negatif), sehingga mengurangi kebutuhan oksigen miocard. Digunakan pula pada terapi interval. 

Isosorbide Dinitrate
*Isordil, Sorbidin, Cedocard

Derivat-nitrat siklis ini sama kerjanya dengan nitrogliserin, namun bersifat long-acting. Di dinding pembuluh darah, zat ini diubah menjadi NO (Nitogen-oksida) yang akan mengakifkan enzim guanilsiklase dan menyebabkan peningkatan kadar cGMP (cyclo-GuanilMonoPhosphat) di sel otot polos dan menimbulkan vasodilatasi. Secara sublingual , mula kerjanya dalam 3 menit dan bertahan hingga 2 jam, jika secara spay mula kerjanya dalam 1 menit dan bertahan hingga 1 jam, jika oral mula kerjanya masing-masing dalam 20 menit dan bertahan hingga 4 jam (tablet retard 8-10 jam)

Dosis: Pada serangan akut atau profilaksis, sublingual tablet 5 mg, bila perlu diulang sesudah beberapa menit. Dosis interval : oral 3 dd 20 mg d.c. (durante coenam/ pada waktu makan) atau tablet/kapsul retard maksimal 1-2 dd 80 mg. Spray 1,25-3,75 mg (1-3 seprotan/spray).

Sumber:
Obat-Obat penting. khasiat, penggunaan dan efek sampingnya (Drs. Tan Hoan Tjay, Drs. Kirana Rahardja) page: 600-1.

Friday

Radiology

Special picture

Uremic Lung
Pulmonary edema in a young adult male secondary to uremia. Note the characteristic bilateral perihilar or partial bat-wing appearance of the alveolar filling process, which in this case is confined entirely to the mid lung zones. The heart is normal in size and there is no pleural fluid present.



27 cases of uremia with abnormal appearances on the chest films were analysed. The results showed that the clinical features were cough, expectoration dyspnea and hemoptysis. However, the degree of these symptoms was relatively mild as judged from the amount of pulmonary edema found on the chest films. The chest X-ray finding in these group of patients were characterized by pulmonary blood stasis, interstitial edema of the lung and edematous alveoli. The pathogenesis of uremic lung was said to be related to blood urea nitrogen and creatinine retention and the concurrent presence of left side heart failure may also play a role. Hemodialysis and other comprehensive treatments could help the patients with uremic lung for relief the symptoms. But the fundamental managements to improve the prognosis for this disease are early treatment of the primary renal diseases, in order to prevent the occurrence of renal failure. Kidney transplantation should be advised.


Refferences :
1. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2632029
2. http://gamuts.isradiology.org/data/images/ID1920.htm

Thursday

Polip Colon

Polip Colon ditinjau dari Imaging Radiology (Colon in Loop)
Colon in Loop/ DCBE (Double Contras Barium Enema)

 Polip colon

Thanks to : Rosa Kristiansen :)

Radiologi


 REVIEW RADIOLOGI

Foto Thorax dinyatakan Cukup Inspirasi, jika terlihat gambaran costa VI (6) anterior memotong 'kubah/dome' diafragma.
Pada foto AP (Anterior-Posterior) didapatkan gambaran jantung 'kesan' membesar (kurang valid untuk di evaluasi )
Dalam mengevaluasi foto thorax perhatikan :
  1. Jenis foto (AP / PA / dsb) 
  2. Besar dan bentuk jantung
  3. Lapang Pulmo (Bandingkan kanan-kiri)
  4. Letak Trachea
  5. Sudut costophrenicus ( tajam/ tumpul)
  6. Bentuk Diafragma 
  7. Sistema tulang (baik)
Keadaan-keadaan pada lapang Pulmo :
  1. Tampak Infiltrat (gambaran seperti kapas)
  2. Cavitas (seperti ruang )
  3. Konsolidasi (nampak lebih opaque/putih dari pada infiltrat)
  4. Air-fluid level ( gambaran mendatar di dasar/basal pulmo)
    kombinasi udara dan cairan.
  5. Corakan bronkovaskuler (meningkat/ tidak)
    lebih dari dua-pertiga lapang paru menunjukkan peningkatan corakan
  6. Pada penderita TB aktif, didapatkan 'gambaran' di apeks pulmo atau basal pulmo yang kaya oksigenasi.
  7. Tampak Nodul (bulatan2) yang dapat, memberi gambaran terdapat metastasis.
Beberapa contoh kasus :

Pneumothorax (Emergency/ Kegawatan)
Pneumothorax
Tidak tampak corakan bronkovaskuler pada paru kanan *tanda panah
(bandingkan dengan sisi kiri )











Efusi Pleura
Efusi pleura
Tampak consolidasi (warna putih) menutup lapang paru sebelah  kanan
Sudut costophrenicus (tanda panah) kanan tertutup perselubungan 









Foto Abdomen

Membedakan ileus paralitik dan ileus obstruktif
Foto Abdomen 3 Posisi

Ileus obstruktif :
Tampak 'hearing bone appearance', coil spring
Tampak air-fluid level *Tanda panah
Ileus Obstrutif -Air Fluid Level Sign
Ileus Obstruktif Letak tinggi : (hanya distended pada illeus *garis hitam* + AirFluid level *garis merah*)



Foto LLD (Left lateral decubitus)
Untuk melihat adakah perforasi usus, yang menyebabkan udara usus keluar dan mengumpul di atas hepar. *tanda panah
perforasi merupakan emergency medice / kegawatan
Left Lateral Decubitus 





CT-Scan Kepala
*Memahami letak secara Anatomis terlebih dahulu *
Epidural , Subdural , Subarachnoid
  1. EDH (Epidural Hematom)

    (Amati khas bentukan lesinya )
  2. SDH (Subdural Hematom)
  3. Sub Arachnoid Hematom
    ditandai dengan kekeruhan LSC (Liquor Cerebro Spinal) sehingga menyebabkan kekeruhan sistema ventriculus lateralis, dll (tempat produksi LCS)
    Foto di ambil dari wikipedia 

     
      


Wednesday

Radiology

RADIOLOGY ONCOLOGY


Thanks to every kind teachers behind the scene..

Here you re free e-book download around..

Basic Radiation Oncology.. click here





Thursday

Medical Forensik

Tanda Intravitalitas AnteMortem
Dr. Hari Wujoso, SpF

Pada kasus-kasus dengan Asfiksia
Pemeriksaan luar didapatkan tanda :
  1. Sianosis (sianin : ungu)
    Pada Conjunctiva palpebra, mukosa buccal, muka, palung kuku, gland penis, labia minora, vagina, portio.
  2. Bintik perdarahan (titik tengah satu, tidak berdiameter)
    Karena pecahnya kapiler. Terdapat pada pleura, perikardium, duramater, omentum.
  3. Bercak perdarahan (Spotting)
    Terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar (prekapiler).
    Pada kasus pencekikan terjadi peningkatan pembuluh darah balik (vena juguaris)
  4. BAB
    Feses pada korban yang telah terjadi pembusukan, dapat keluar lewat anus karena terdorong oleh gas-gas hasil pembusukan.
    Pada kasus-kasus dengan asfiksia berat, oksigenasi otak kurang/ sangat kurang sehingga terjadi inkoordinasi otak dan sistem syaraf pusat, dapat terjadi fase konvulsi yang menyebabkan inkoordinasi otot lurik dan polos, hal ini lah yang menyebabkan BAB keluar sesaat sebelum kematian korban.
  5. BAK
    Patofosiologi hampir sama dengan proses pada BAB.
  6. Sperma dan cairan mani (vesica seminalis)
    Patofosiologi hampir sama dengan proses pada BAB.
  7. Mutah (vomitus).
Tanda intravitalitas Luka :
  1. Edema
  2. Memar
  3. Secara mikroskopis, terdapat sel-sel radang sekitar luka.
    Pemeriksaan PA
Pada kasus-kasus yang telah terjadi pembusukan, tanda-tanda intravitalitas hilang semua / rancu /  sukar dibedakan.

Pada kasus kecelakaan (ex: lalu lintas) yang dimungkinkan terjadi fraktur tulang dada, perlu diwaspadai kemungkinan "ruptur organ dalam" atau terjadi rembesan darah yang berakibat syok hipovolemik.
Ditandai dg distended abdomen


Pesan Dr. Hari Wujoso:
Karena hidup didunia itu serba tidak pasti
maka persiapkan sesuatu yang pasti "hari kemudian"
yang dijanjikan Nya.

yang pasti.

Thanks to you dr.
God bless u. Amin.




Cardioversi | Real case

bismillah. Nama : An Nilam Najwa   Usia: 12 tahun ( 30 kg ) Pembiayaan: bpjs RPS:  batuk sesak sejak 6 hari  setiap batuk disertai sesak nap...