Sunday

My Curiosity

Bismillah..

Post-Test Evaluasi
Beberapa pertanyaan untuk dicari tahu jawabannya.

1. Jelaskan tentang Urtikaria hingga tatalaksananya?
2. Jelaskan tentang Gonorea hingga tatalaksananya ?
3. Jelaskan tentang penyakit sifilis hingga tatalaksananya ?
4. Jelaskan tentang varicella hingga tatalaksananya ?
5. Jelaskan tentang impetigo krustosa hingga tatalaksananya ?
6. Jelaskan tentang dermatitis intertriginosa hingga tatalaksananya ?
(Berikan pula contoh Ujud Kelainan Kulitnya)
    Jelaskan tentang dermatitis atopi hingga tatalaksananya ?

Jawab:

Sumber : PPM PERDOSKI 2011


  1. Urtikaria : merupakan reaksi vaskular di kulit yang ditandai dengan edema setempat yang timbul cepat dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemerahan, bagian tepi meninggi, sekitarnya dapat dikelilingi halo. Keluhan subyektif berupa rasa gatal disertai rasa tersengat atau tertusuk.
    Klasifikasi : Urtikaria akut ( < 6 minggu ), Urtikaria kronis ( > 6 minggu )
    Tatalaksana : Antihistamin (AH) non-sedatif.
    Urtikaria
  2. Gonorea : yakni semua penyakit yang disebabkan oleh Neisseria Gonorrhoeae.Kriteria diagnosis klinis :
    Laki-laki :
    Discharge purulen atau mukopurulen dari uretra disertai disuria, edema dan eritema pada OUE.
    Wanita :
    Bertambahnya/ berubahnya discharge vagina merupakan keluhan tersering.
    Discharge endoserviks mukopurulen, endoserviks mudah berdarah.
    Dapat disertai nyeri pelvis / perut bagian bawah.
    Infeksi pada uretra dapat menyebabkan disuria.
    Diagnosis Banding :
    Infeksi  genital non-spesifik
    Trikomoniasis
    Kandidosis Vulvovaginalis (KVV)
    Vaginosis Bakterial (BV)
    Pemeriksaan Penunjang :
    Apusan Gram discharge uretra/ endoserviks dengan perbesaran mikroskop 1000x, hasil positif gonorea jika ditemukan diplococcus Gram negatif di dalam/luar leukosit PMN.
    diplococcus dlm PMN
    Tatalaksana : Non-medikamentosa :
    Bila memungkinkan, periksa dan obati pasangan seksual aktifnya.
    Edukasi untuk abstinensia (tidak berhub. seksual) hingga terbukti sembuh secara Lab. Jika tidak dapat menahan diri dapat menggunakan kondom.
    Follow up pada hari ke-3 dan hari ke-8
    Konseling tentang risiko tertular HIV, Hepatitis B/C, dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya.
    Medikamentosa :
    Drug of Choice : Cefixime 400 mg per oral
    Alternatif : Ceftriaxone 250mg IM dosis tunggal.
                   *Levofloxacine 500mg per oral dosis tunggal.
                   (* tidak boleh diberikan pada ibu hamil, menyusui, atau anak < 12 tahun)
    Jika sudah terjadi komplikasi : bartolinitis, prostatitis
    Drug of Choice : Cefixime 400 mg per oral (selama 5 hari)
    Alternatif : Ceftriaxone 250mg IM (selama 3 hari)
                   *Levofloxacine 500mg per oral (selama 5 hari)
    Female                     male Gonorrhoea
  3. Sifilis : merupakan penyakit sistemik yang disebabkan oleh Treponema pallidum. Sifilis dapat diklasifikasikan sebagai sifilis didapat dan sifilis kongenital.
    Sifilis didapat terdiri atas stadium primer, sekunder, dan tersier. dan periode laten yakni diantara stadium sekunder dan tersier.
    Kriteria diagnosis klinis :
    Stadium 1 :
    ulkus tunggal, tepi teratur, dasar bersih, terdapat indurasi, tidak nyeri, terdapat pembesaran kelenjar getah bening regional.
    Stadium 2 :
    terdapat lesi kulit yang polimorfi, tidak gatal dan lesi di mukosa, disertai pembesaran kelenjar getah bening generalisata.
    Stadium 2 laten :
    tidak didapatkan lesi di genital atau kulit, hanya ditemukan tes serologi sifilis yang reaktif.
    tes serologi sifilis : RPR (++); VDRL (+); TPHA (+) titer tinggi.
    RPR : (Rapid Plasma Reagin)
    VDRL : Venereal Disease Research Laboratory
    TPHA : Treponema Pallidum Hemagglutination
    Stadium 3 :
    didapatkan gumma yakni infiltrat sirkumskrip kronis yang cenderung mengalami perlunakan dan bersifat destruksi. Dapat mengenai kulit, mukosa, dan tulang.
    Pemeriksaan penunjang :
    Stadium 1 : Lab. tes serologi sifilis : dapat (+) atau (-).
    Stadium 2 : Lab. tes serologi sifilis RPR (++); VDRL (+); TPHA (+) titer tinggi.
    Tatalaksana :
    Non-medikamentosa :
    Mengobati pasangan seksual aktifnya.
    Edukasi risiko tertular HIV dan penyakit IMS lainnya.
    Medikamentosa :
    Drug of choice : Benzatin penisilin G dg dosis tergantung stadium.
    Stadium dini : stadium 1, 2 & laten < 2 tahun : 2,4 juta unit
    Stadium lanjut : stadium laten > 2 tahun & stadium 3 : 7,2 juta unit
    (injeksi IM 2,4 juta unit/kali dengan interval 1 minggu)
    Alternatif : Tetrasiklin 4 x 500mg/hari atau
                     Eritromisin 4 x 500mg/hari atau Doksisiklin 2 x 100mg/hari
    Lama pengobatan 30 hari (stadium dini) atau > 30 hari (stadium lanjut).

    Evaluasi VDRL
    :
    1 bulan setelah pengobatan selesai, ulangi tes serologi sifilis :
    titer turun : tidak diberi pengobatan lagi
    titer naik : pengobatan ulang
    titer tetap : tunggu 1 bulan lagi
    1 bulan setelah cek :
    titer turun : tidak diberi pengobatan
    titer naik atau tetap : pengobatan ulang.

    Pemantauan tes serologi sifilis yakni pada bulan 1,2,3,6, dan 12 dan setiap 6 bulan pada tahun ke-2.
    Beberapa gambar tahapan Syphilis (Sumber: enfermeiropsf.blogspot.com)
    (Continued... )

No comments:

Post a Comment

Pengkajian DHF Grade 3

bismillah.  DPJP : dr Taufik SpA.  An daffa putra/ 7,5 tahun / 15 kg / umum  Pasien datang dg keluhan panas sejak 5 hari yg lalu. Panas har...