*Beberapa Cara Penilaian Keadaan Gizi*
- Klinik
- Antropometrik
- Laboratorik
- Analisa Diet
- Anamnesa
- Pemeriksaan Fisik
- Antropometrik
- Analisa Diet
- Pengukuran berbagai dimensi fisik pada berbagai usia.
- Perlu dipertimbangkan : metode, standar, cut-off points dan klasifikasi
- Lingkar kepala
- Dipengaruhi oleh Gizi sampai usia 36 bulan. ( 3 tahun )
- Menggambarkan volume dalaman tengkorak
- Diukur tepat diatas supra orbita pada bagian yang paling menonjol, melalui oksiput.
- Lingkar lengan atas (LLA)
- Pada usia 1-5 tahun dapat menunjukkan Status Gizi
- Dengan umur dan dibanding dg standar dinyatakan dg %
- Umur tidak diketahui : LLA/TB
- Berat badan menurut tinggi badan
- Lebih akurat
- Mencerminkan proporsi tubuh
- Dapat membedakan : wasting, stunting (pengerdilan) atau perawakan pendek.
- Tidak perlu faktor umur
- Dinyatakan sebagai persentase dari BB standar dg TB terukur.
- Berat badan
- Parameter paling sederhana
- Mudah dilakukan
- Indeks nutrisi sesaat
- Perlu data Antropometri yang lain
- Tinggi badan
- Parameter sederhana
- Mudah dilakukan / diulang
- Dengan BB memberikan informasi yang bermakna
- Perlu data umur, jenis kelamin dan standar
- Dinyatakan dalam % (TB/U, BB/TB)
- Lingkar kepala
- Memastikan adanya defisiensi nutrien
- Dipilih sesuai tujuan
- Pemeriksaan kadar nutrien mikro hanya atas indikasi.
4. Analisa Diet
- Sebagai pelengkap ketiga pemeriksaan yang lain
- Yang dinilai kualitas dan kuantitas makanan : wawancara/ food model/pencatatan
- Reabilitas sangat rendah dan susah/ tidak praktis
Hasil Pemeriksaan / Penilaian
- Dengan ke 4 cara penilaian diagnosis status nutrisi dapat lebih akurat.
- Diklinik Indeks BB/TB terbaik dan lebih mencerminkan status gizi.
- Sebaiknya dipakai standar nasional/ regional tetapi Indonesia blum punya
- Standar yang digunakan sekarang CDC-2000
(lebih lanjut tentang CDC-2000 klik di sini.)
Sumber : Catatan Kuliah Endang D.L, dr. Sp.A(K). MPH
SMF Ilmu Kesehatan Anak. RSUD Dr. Moewardi / FK UNS
Posting sebelumnya di Sini
No comments:
Post a Comment