Periode Neonatal :
- Dini : baru lahir hingga 7 hari post partum
- Lanjut : 8 Hari post partum hingga 28 Hari post partum
Adaptasi EkstraUterin
- Adaptasi Respirasi
- Selama masa fetus
- Setelah 24 Minggu kehamilan, sel alveolus mulai memproduksi Surfactan (lipoprotein). Selanjutnya surfactan akan melapisi dinding alveolus shg menimbulkan tegangan permukaan
- Tanpa surfactan, paru-paru mjd tidak stabil shg dapat kolaps
- Faktor yang mempengaruhi pembentukan surfactan :
a. Hipoksia : menyebabkan penurunan pembentukan surfactan
b. Stress IntraUterin : (idem sama yg diatas)
c. Steroid : meningkatkan pembentukan surfactan, ini diberikan pada ibu dengan bayi preterm (BUKAN diberikan pada bayinya). Dapat juga ditambah beberapa mg albumin.
- Setelah dilahirkan
- Ketika bayi baru lahir terjadi Aerasi dari paru-paru. Aerasi bukanlah kemampuan sebuah organ kosong yg kolaps, melainkan proses penggantian cairan intraalveolar dg udara.
- Pergantian cairan dg udara pada paru-paru tjd pada:
A. lahir pervaginam : selama dilahirkan melewati vagina, thorax bayi tertekan. Akibatnya beberapa cairan yg mengisi paru-paru ikut terperas keluar & akan digantikan udara yg masuk ke dalam paru-paru.
B. lahir SC (Sectio Caesaria) : tidak ada penekanan dinding thorax. Masih banyak berbagai teori u/ menjelaskan pergantian cairan paru dg udara. antara lain : klem pd umbilikus, perbedaan tekanan intrauterin dan ekstrauterin. - Setelah bernapas u/ pertama kaliny, beberapa cairan masih tertinggal di paru.(akan di resorbsi o/ janin)
- Saat bayi menangis/ bersin maka akan mengeluarkan cairan. Pergantian fungsi pernapasan o/ plasenta di gantikan paru-paru.
- Selama masa fetus
- Adaptasi Sirkulasi
- Selama neonatal
*Penutupan Foramen Ovale menjadi PERMANEN setelah beusia 3 Bulan.(Foramen Ovale ada ketika masih dlm kandungan)
*Jika bayi lahir tidak menangis maka paru-paru tidak mengembang. ( biasany menyebabkan kelainan jantung congenital/ bawaan).
Tambahan:
Foramen Ovale adlh Lubang yg menghubungkan Atrium dextra dan Atrium sinistra, salah satu fungsiny U/ mengimbangi tekanan di atrium dextra yg terlalu tinggi (dlm kandungan). Setelah lahir, tekanan d Atrium mulai menurun & harus diimbangi dg penutupan foramen ovale yg dsebut Fossa Ovalis
Ductus Arteriosus Botalli Saluran yg menghubungkan Aorta dg Arteri pulmonalis sinistra. Setelah lahir tjd proses penutupan ductus ini, menjadi Ligamentum Arteriosum Botalli. U/ mengefektifkan pemompaan darah (o/ Ventrikel sinister) ke seluruh tubuh.
Ductus Venosus Arantii Adlh Vena yg melewati Hepar & bergabung dg Vena Cava Inferior (ini pada janin). Vena ini membw darah yg kaya Oksigen dari plasenta ke vena cava inferior janin. Setelah lahir tjd proses penutupan, mjd Ligamentum Venosum Arantii.
(Cocokkan keterangan diatas dg Gambar dibawah )
Sirkulasi Darah Janin - Selama neonatal
- Adaptasi Hematologi
* Bayi lahir dengan Hb 12 . Bayi menderita Anemia. Berbeda dg orang dewasa yang digolongkan Hb 12 adlh Normal. Ini karena darah bayi baru lahir berbeda dgn orang dewasa.
* Hb F (atau disebut Hb fetal ) mengikat Oksigen dalam konsentrasi rendah.
* Semakin lama kadar Hb F semakin turun Kecuali pd anak penderita Thalassemia (Hb F tetap tinggi).
* Status darah Bayi.
- Hemoglobin Fetal
*Saat lahir
Hb F = antara 40-70%
*Neonatal
Hb F = antara 20-40%
*Infant
Hb F = antara 2-10%
Posting sebelumnya tentang Abortus klik di sini.
Sumber : Catatan kuliah dr. Sunyataningkamto, Sp.A
SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr. Moewardi / FK UNS
- Hemoglobin Fetal
No comments:
Post a Comment